AKU YANG SALAH!
Penokohan :
Ibad = Idam
Dani = Dahlan
Togo = Tejo
Sima = Kepsek
Tanita = Talia
Ania = Andita
Nuri = Nurlita
Rozali = Yoyon dan Tn. Tejo
Sebuah cerita ada tiga sekawan
bernama Idam, Dahlan, dan Tejo. mereka sedang ada di kelas pengasingan, yakni
kelas dimana terdapat sekelompok siswa-siswi yang tidak/kurang
minat belajar.
Pada suatu hari, pada saat akan
dilaksanakan ulangan fisika.
Idam merupakan satu-satunya siswa
dari mereka bertiga yang paling pintar, Dahlan hanya pintar dalam 1 bidang saja
, yaitu bidang musik, sementara Tejo merupakan siswa yang sangat patuh pada
perintah Ibu nya.
Setelah selesai ulangan nilai
mereka, kecuali Idam sangat buruk sekali, Dahlan mendapat 4,1 dan Tejo mendapat
3,4.
Idam : “eh.. kalian ini, aku yakin
nanti malam kalian akan diceramahi”
Dahlan : “alah.. aku sudah terbiasa,
lebih baik main gitar daripada pusing-pusing, Ibuku juga nanti diam sendiri.”
Tejo : “apapun yang Ibuku katakan,
aku akan menurutinya, udah gitu aja”
Dahlan :”kalau Ibumu menyuruhmu
memakan kotoran ayam, apa kamu mau melakukannya?”
Tejo :” kenapa tidak, asalkan Ibuku
yang menyuruh, kotoran apapun pasti aku makan”
Idam dan Dahlan merasa sangat
merinding mendengar jawaban tersebut
Tidak lama kemudian datang Yoyon,
salah satu siswa dari murid kelas unggulan
Yoyon : “hah 71 ?, kamu 4,3. Ini
lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu yang paling rendah dikelasku, lihat ini 97.”
Dahlan :” Ah,, peduli amat ?hah..! “
Yoyon : “hem.. dasar para pelajar
buangan !”
Idam : “hey, apa maksud kamu meludahinya
?”
Dahlan : “kurang ajar banget sih,
rasakan ini!”
Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas
tidak lama kemudian orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : “Dahlan apa benar kamu
menonjoknya ?”
Yoyon : “ dia memukulku disini !
(sambil menunjuk pipinya yang terluka/memar”
Dahlan : “dia meludahiku duluan bu,
jadi aku ya balas mukul dia”
Idam :”benar, aku saksinya , Yoyon
meludahinya, dan Dahlan terpancing emosi hingga dia
memukulnya”
Kepsek :”apa pun itu, setidaknya
kamu butuh dua saksi untuk mengelak”
Idam & Dahlan :”TEJO ! “
Lalu Tejo datang sambil menangis
Tejo :”aku tidak melihat apa-apa”
Idam &
Dahlan : "heeee" !
Tejo :”Ibuku
bilang aku tidak boleh ikut campur”
Kepsek
:”Baiklah Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu”
Dahlan :”ya
sudah terserah kamu sajalah apa mau
kamu”
Kepsek :”apa kamu bilang ?”
Idam :”dia nggak ngomong apa-apa bu”
Kepsek
:”baiklah, sekarang kalian boleh keluar”
Dirumah
Dahlan.....
Andita :”apakah yang Ibu dengar ini benar?”
Dahlan :”apa?”
Andita :”kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika ku juga jeblok!”
Dahlan :”benar,
tapi dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hehe”
Andita :”ah.. kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal, kelas mu ini
kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu, kamu harus patuh”
Dahlan: “ya, baik bu”
Andita :”bagian mana yang tidak kamu mengerti?”
Dahlan
:”semuanya bu...hihi”
Andita
:”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian kamu bagi dengan yang ini. Hasilnya kamu kurangi
dengan ini, sudah mengerti
kan ?”
Dahlan hanya
menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.
Hari itu sampai
larut malam Andita mengajarinya dengan
serius
Kemudian, keesokan harinya Andita, Nurlita dan Ibu
Tejo bertemu di sebuah supermarket kemudian mereka berbincang
Nurlita
:”aduuuh sayang sekali padahal kalau anak
ku dapat nilai
7.5 dia bisa lepas dari kelas pengasingan.”
Ibu Tejo:” anak ku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus
perusahaan kelak, masa depan nya masih jelas”
Andita :”anak ku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya
bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya.
Tapi dia tetap tidak mengerti, dan dia
sendiri juga terlihat kurang antusias”
Nurlita :
“Lebih baik, jika dia dapat nilai buruk atau tidak
mengerti saat di ajari, kamu rotani saja dia biar kapok!”
Ibu Tejo :
“kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi”
Nurlita:” ad.. ada-ada saja kamu”
Andita :” apa ?
merotani nya ? ya ampun! aku tidak tega dong”
Nurlita
:”benar, lama kelamaan dia akan mengerti
juga”
Andita
:”baiklah, akan kucoba”
Akhirnya Andita
menerapkan saran yang diberikan Nurlita
Disekolah .....
Guru baru :”
anak-anak, Kenalkan nama Talia, Ibu menggantikan Ibu Janah mengajarkan fisika
kepada kalian”
Tejo :” Apa Ibu
janah dipecat ?”
Murid-Murid :” hahahaha.. dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang yang menyuruhmu
mengatakan itu ?”
Tejo :”aku
hanya penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan”
Talia:”beliau
sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya”
Tejo :”ooooh gitu!”
Talia :” Ibu
belum mengetahui kemampuan kalian pada
mata pelajaran fisika, besok
Ibu akan mengadakan ulangan “
Dahlan
:”apa?ulangan ? “
Talia :”Iya,
apa ada masalah?”
Idam :”Dahlan
ssst , mmm. Tidak ada apa-apa bu.”
Sepulang
sekolah
Dahlan :”heh dam, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku contekan ya!”
Idam
:”boleh-boleh, buat kalian gratis deh “
Dahlan dan Tejo
:”SIP !”
Dirumah Dahlan
Andita :” kamu
sudah belajar ? main gitar terus kamu ini “
Dahlan :”aku
nggak ngerti bu, ga ada yg ngajarin “
Andita :”kali
ini Ibu serius, kamu harus belajar, kalau tidak...”
Dahlan :”kalau
tidak apa bu?”
Andita :”
dengan berat hati Ibu akan merotanmu”
Plak ! Rotan
dipukul ke tangan Dahlan karena Dahlan tidak mengerti mengerti.
Dahlan :”sakit
buuu”
Andita
:”makanya kamu harus bisa!”
Pyar.. pyar.. pyar..
pyar..
Setelah
berhari-hari merotani Dahlan, Andita
kelalahan dan sebenarnya dia tidak tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan
harinya Dahlan merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan ulangan.
Saat itu
dikabarkan bahwa Andita mendertia kanker darah, dan harus segera mendapat
donor cangkok sumsum tulang belakang.
Dahlan :”Ibu ku
sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya umurnya hanya
tinggal 3 bulan”
Idam :”apa
sudah ada pendonor yang cocok untuknya ?”
Dahlan menggelengkan
kepalanya
Ke 3 nya
:”haaaah”
Lalu menundukan
kepala mereka. Tiba-tiba.....
Tejo :”tapi ada
bagusnya juga”
Idam :”apa ta?
Tejo :” biarkan
saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kamu tidak akan dirotaninya lagi”
Dahlan :”apa ?
apa yang kamu katakan?!”
Pyar.. !
Dahlan lalu
memukul Tejo.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu menggelengkan
kepalanya sambil
melihat Dahlan yang sedang memukuli
Tejo..
Kepsek :” ikut
Ibu ke kantor,”
Dahlan lalu
diseret ke kantor ke kantor kepsek
Kepsek
:”ulangan jelek, memukul Yoyon, memukul temanmu sendiri, kamu ini siswa atau
preman ?”
Dahlan
:”aku..aku hanyaa....”
Kepsek:”apa?
Kamu mau cari alasan, akan ku laporkan pada Ibumu agar dia
merotanmu lagi”
Bu Rini :”bu
kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri untuk itu”
Kepsek :”kamu
membelanya lagi ?”
Bu Rini :”
aa...aku hanya”
Dahlan :” aku
hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja “
Lalu Dahlan
pergi
Selain itu
nilai ulangan Dahlan kali ini hanya 5.5 nilai Idam 9.1, dan Tejo 4.2
Idam :”aku
mengerti keadaanmu ta, kamu bawa saja kertas ulangan ku ,
lalu ganti dengan nama mu”
Dahlan :”
entahlah, aku tidak yakin”
Tejo :”atau
kamu ganti saja kertas ku dengan nama mu”
Dahlan :” nilai
mu lebih jelek dariku, bodoh”
Tejo :” iya, hehehe..”
Dahlan:”
aku..pulag duluan ya”
Lalu Dahlan
pergi ke RS untuk menjenguk ibunya.
Dahlan :” maaf
bu, aku sudah berusaha, tapi hanya ini yang
kubisa”
Andita lalu
mengambil kertas ulangan dan mengenggamnya erat
Tiba-tiba Andita terdiam membisu
Saat itu Talia
datang..
Talia :”permisi
, ta..”
Dahlan :”ibuku
sudah”
Talia lalu
memeriksa Andita dan..
Talia:”dia
masih hidup, panggil dokter!”
Andita lalu
dipindahkan ke ruang Intesif...
Talia :” aku
akan mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Dahlan”
Dahlan:”terimakasih
ya bu, ibu sudah banyak membantuku”
3 hari kemudian
tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum mereka.
Tiba-tiba
terdaftar Tn. Tejo
Dahlan :”apa
ayah mu mendaftarkan ?”
Ayah Tejo :”
benar, aki hanya ingin membantu ayahmu”
Suster :” Tn.
Tejo silahkan ....”
Tn. Tejo : “iya
baiklah sus.
Suster :”apa
benar ini nomer registrasi anda ?”
Tn.Tejo :” biar
ku lihat....mmm sepertinya ini bukan miliku “
Tn. Tejo : “apa
ada Tn. Tejo yang lain”
Tejo:”ada ayah,
itu aku”
Dahlan :”apa ?
apa kamu yakin ?”
Tejo :”Sebagai
tanda maafku ta”
Tiba-tiba Ibu
Tejo datang
Ibu Tejo :”
Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa orang lain”
Tejo :” berapa
kali aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan ku
sendiri”
Tn. Tejo
:”sudah , biarkan dia mengambil jalanya “
Ibu Tejo
:”baiklah, jaga diri kamu baik-baik”
Akhirnya Tejo
di bawa ke ruangan agar di cangkokan sumsumnya.
Tejo :”ini
tidak sakit , ini tidak sakiit ....uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh!”
Idam :” itu
pasti suara teriakannya,
kesakitan banget tuh “
Dahlan :”kamu memang benar, terimakasih Tejo !”
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Ingin Di Tanyakan :D