BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PTP Nusantara VIII Merupakan salah
satu prosedur karet di Indonesia. Produk yang dihasilkan harus berkualitas
tinggi, memenuhi kepuasan konsumen dan proses pengolahanya dilaksanakan sesuai
persyaratan atau peraturan yang berlaku. PTP Nusantara VIII di tuntut
untuk mampu bersaing dan salah satu antaranya dengan menjaga brand image yang
baik.
Proses pengolahan karet sangat di
pengaruhi oleh kualitas bahan baku karet yang di olah, mesin-mesin yang
digunakan, proses pengolahan, sumber daya manusia dan kondisi lingkungan
pabrik, sehinga di perlukan pembuatan standar operasional prosuder (SOP)
pengolahan karet RSS sebagai standar tatacara kerja, proses pengolahan terbaik
yang menjamin konsistensi mutu yang berlaku untuk semua pabrik karet RSS
dilingkungan PTP Nusantara VIII. Ini bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman
dalam mengolah bahan baku lateks menjadi karet RSS.
B. RUMUSAN MASALAH
a.
Apa yang dimaksud dengan karet RSS ?
b. Bagaimana proses pengolahan
Karet RSS ?
C. TUJUAN
Makalah ini
kami susun selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia , juga kami bertujuan untuk menanbah referensi mengenai proses
pengolahan karet RSS
D. MANFAAT
Untuk
mengetahui apa itu karet RSS dan proses pengolahanya
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB
I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, dan manfaat
BAB
II PEMBAHASAN
Bab ini membahas alur proses pengolahan karet RSS penangkutan dan penerimaan
lateks, pengenceran dan pembekuan. Penggilingan dan penirisan, pengasapan dan
pengeringan, sortasi, pengepresan, pengepakan dan penyimpanan.
BAB
III METODOLOGI
Bab
ini membahas tempat penelitian, waktu, tenaga penelitian, alat dan bahan
penelitian, sumber data,dan langkah kerja.
BAB
IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
Bab
ini membahas data pengamatan dan analisis data.
BAB
V PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dan saran.
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1. Pengertian karet RSS
Ribbed smoked sheet adalah jenis
karet berupa lembaran sheet yang mendapat proses pengasapan yang baik ini
termasuk produk olahan yang berasal dari lateks atau getah tanaman karet yang
di olah secara teknik mekanisme dan kimiawi dengan pengeringan menggunakan
ruang asap. Faktor-faktor yang memengaruhi mutu akhir pengolahan RSS adalah
pembekuan atau koagulasi lateks, pengasapan dan pengeringan.
2. Proses pengolahan karet RSS
A. Bagan
proses pengolahan karet RSS
Penerimaan
bahan olah
|
Pengenceran
|
penggilingan
|
pelaburan
|
penyimpanan
|
pengiriman
|
pembungkusan
|
pengepakan
|
sortasi
|
pengasapan
|
penirisan
|
pembekuan
|
B. Pengangkutan
dan penerimaan lateks
1) Ketentuan teknis
a.
Tangki lateks yang digunakan harus
dalam keadaan baik dan bersih
b. Kapasitas tangki yang dibawa oleh
truk kurang lebih 1000- 4000 liter
c.
Jika volume lateks yang diangkut
melebihi kapaskitas tangki, sisanya di masukan ke tempat yang lain yang bersih
d. Tangki harus terbungkus dengan
karung goni , dalam keadaan basah
2) Cara kerja
a.
Cucilah tangki,tutup tangki,saringan
dan kran pengeluaran setiap hari setelah selesai pengiriman lateks
b. Sebelum dimasukin kedalam tangki
lateks diatas truk harus disaring dahulu dengan saringan yang berkuran
lubangnya 5 mm, dengan jarak antar sumbu lubang 1 cm
c.
Penerimaan lateks di saring dengan
saringan mesh 20
d. lateks harus bebas kontaminan
e.
ambil sample atau contoh untuk
menentukan volume dan kkk lateks
f.
Penentuan faktor pengeringan
dilakukan setiap 3 bulan sekali
g. Setiap lateks tiba di pabrik harus
dianalisa kandungan amonia dalam lateks.
h. Penerimaan lump harus bebas
kontaminan
i.
Lalu bahan olah ditimbang memakai
timbangan atau diukur dengan mistar ukur yang terbuat dari alumunium atau
stainless steel untuk mengetahui jumlah lateks
Untuk mewujudkan tertib,bersih,layak
olah dan bebas kontaminan diperlukan hal-hal sebagai berikut :
a.
Hindari kebocoran tangki dengan cara
memeriksa tangki lateks sebelum digunakan
b. Hindari ceceran lateks selama
pengangkutan dari kebun menuju pabrik dan minimalkan guncangan supaya tidak
menimbulkan banyak busa
c.
Bak penerimaan, saringan lateks,
talang lateks dan mistar ukur harus bersih dari kontaminan
d. Untuk mencegah tumpahan lateks pada
waktu pemindahan dari tangki tidak menggunakan karung platik, bisa
menggunakan ban dalam bekas
e.
Menyimpan alat kerja secara rapih
dan tertib pada tempatnya
f.
Untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja harus di sediakan kotak P3K
C. Pengenceran
dan pembekuan
1) Ketentuan teknis :
a.
Pengenceran disesuaikan dengan
rencana waktu proses penggilingan
b. Volume per bak kurang lebih 65-100
kg karet kering
c.
Penggunaan asam semut konsentrasi 2%
atau asap cair formula disesuaikan dengan hasil analisa kandungan amoniak dalam
lateks dan KKK
d. Koagulum harus direndam air untuk
menghindari oksidasi
e.
Pencabutan plat sekat aluminium
dilakukan secara bertahap dan pengangkatan koagulum dari bak ke talang peluncur
di tumpuk maksimal 2 lembar dan tidak boleh di lipat
f.
Air untuk pengolahan harus bersih
disaring dengan kain dan bebas kontaminan dengan ph 6-8
2) Cara kerja
a.
Ambilah sempel untuk penentuan KKK,
b. Hasil penentuan kkk dicatat dan
dilaporkan kepada mandor pengolahan
c.
Pengenceran lateks dilakukan dibak
kolagulasi
d. Pemberian air untuk pengenceran
lateks disesuaikan dengan rencana pengolahan selanjutnya di giling langsung
atau di giling pagi
e.
Lateks dari bak penerimaan dialirkan
ke bak pembekuan melalui talang lateks di saring dahulu dengan saringan mesh 40
atau 60
f.
Pengadukan air dan lateks dilakukan
3 kali maju, 3 kali mundur, busa yang timbul akibat pengadukan harus diambil
dan di tampung
g. Berilah asam semut konsentrasi 2%
untuk pembekuan dengan ratio maksimum 12 cc/kg karet kering atau asap cair
formula dengan ratio maksimum 25 cc/kg karet kering
h. Pengadukan lateks dan asam semut
dilakukan maksimal 7 kali maju, 7 kali mundur dan busa yang timbul diambil
secara hati-hati sampai bersih serta di tampung kemudian di pasang sekat
i.
Koagulum dalam bak koagulasi setelah
proses pembekuan kurang lebih 1 jam di rendam air untuk menghindari oksidasi
dan lengket
D. Penggilingan
dan penirisan
Tujuannya untuk memperlebar karet
dan membuang serum, menyeragamkan ketebalan lembaran karet untuk mempercepat
proses pengasapan. Ketebalan lembaran karet yang sudah di giling kurang lebih
3-4mm. Penirisan ini dilakukan selama kurang lebih 1 jam dan pengasapan 5-6
hari
kapasitas mesin giling 300-500
kg/jam, pemasangan jarak rol giling disesuaikan dengan sasaran ketebalan hasil
giling
1) Cara kerja
a.
Penggilingan
Ø pertama cabut sekat alumunium dalam
bak koagulasi secara bertahap
Ø angkat lembaran koagulasi keatas
talang alumunium sebanyak maksimum 2 lembar dan tidak boleh dilipat
Ø masukan koagulum kedalam mesin
giling satu persatu
Ø selama melakukan penggilingan
diusahakan jalannya lembaran karet lurus melalui roll gilingan no 1 sampai roll
terakhir
Ø lembaran karet keluar dari mesin
giling harus melalui pembilasan air yang mengalir
Ø selama penggilingan semua roll harus
dialiri air untuk perdinginan dan menghindari lembaran karet lengket dengan
roll
b. Penirisan
Ø rak, gantar bambu yang dipersiapkan
untuk menggantungkan lembaran karet harus terbebas dari jamur dan kontaminasi
Ø lembaran karet yang telah dibilas
dan digantung diatas gantar bambu untuk dilakukan penirisan selama kurang lebih
1 jam
Ø untuk kamar asap yang menggukakan
lori, penirisan dilakukan diatas lori, sedangkan yang tidak menggunakan lori
menggunakan rak penirisan khusus
E. Pengasapan
dan pengeringan
Tujuannya untuk menurunkan kadar air
dan memberi warna serta mengawetkan lembaran karet. Pemakaian kayu bakar 2.5 -
3.5 m3/ ton karet kering dan lamanya proses pengasapan ini kurang lebih 5-6
hari
pemberian suhu didalam kamar asap :
hari ke 1 = 40-45 derajat celcius
hari ke 2 = 45-50 derajat celcius
hari ke 3 = 50-55 derajat celcius
hari ke 4 = 55-60 derajat celcius
hari ke 5 = 35-50 derajat celcius
hari ke 6 = lembaran karet di
turunkan
Cara kerja
a.
Lembaran karet yang sudah ditiriskan
dimasukan kedalam kamar asap
b. Beberkan lembaran karet pada gantar
maksimal 5 lembar dan hindari tumpang tindih antara lembaran supaya tidak
lengket
c.
Isi kamar asap sesuai dengan
kapasitas yang terpasang
d. Pemberian asap dilakukan setelah
kamar asap penuh
e.
Jika yang digunakan lori setelah
penirisan masukan ke kamar asap
f.
Pembalikan sheet dilakukan setelah
proses pengasapan kurang lebih 30 jam
F. Sortasi
Tujuannya menghasilkan lembaran RSS
sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan atau sesuai dengan
keinginan konsumen
persentase perolehan mutu RSS
sebagai berikut :
- mutu RSS 1 minimal 95%
- mutu RSS 2 maksimal 2%
- mutu RSS 3 maksimal 1%
- cutting RSS maksimal 2%
lembaran RSS Bebas dari kontaminan
seperti serpihan kayu, serat bambu, plastik, butiran pasir, mentah, lembek, jamur
dan gelembung besar.
Ketentuan teknis :
a. Mutu RSS 1
Ø Tiap ball harus dibungkus, bebas
dari cendawan, tapi jika pada waktu penyerahan terdapat sedikit cendawan kering
pada pembaliknya atau pada permukaan ball yang melekat pada pembulatnya
Ø sheetnya bintik-bintik atau
bergaris, karena oksidasi, lembek, mengalami pemanasan tinggi, kurang matang,
terlalu lama diasap, buram
Ø karet harus kering, bersih, kekar,
baik keadaanya, dan tidak mengandung cacat, bahan-bahan yang bersifat seperti
damar (berkarat), pembungkus yang kotor dan benda-bemda/ bahan-bahan lainnya
kecuali noda kecil.
b. Mutu RSS 2
Ø Bila terdapat sedikit bahan yang
bersifat seperti damar (karat) dan sedikit cendawan kering pada pembalut
permukaan ball dan pada sheet yang Ada didalamnya.
Ø Bila terdapat bahan karat-karatan
atau cendawan kering dalam jumlah cukup berarti yaitu lebih dari 5% dari jumlah
ball-ball yang diperiksa dijadikan contoh maka hal itu merupakan dasar bagi
penolakan.
Ø Gelembung-gelembung kecil dan
noda-noda kecil yang berasal dari kulit kayu, dalam jumlah seperti pada contoh,
tidak akan ditolak
Ø Sheet yang berbintik-bintik atau
bergaris-garis akibat oksidasi, lembek, mengalami pemanasan tinggi, kurang
matang, terlalu lama diasap, buram, dan hangus tidak di perkenalkan
Ø Karet yang bersangkutan harus
kering, bersih, kekar, baik keadaannya dan tidak mengandung cacat, lepuh-lepuh,
pasir, pembungkus yang kotor, dan segala benda-benda/bahan-bahan asing lainnya,
selain dari pada yang diperkenakan menurut ketentuan diatas
c. Mutu RSS 3
Ø Bila pada waktu penyerahan terdapat
sedikit bahan yang bersifat seperti damar (karat) dan sedikit sendawa kering
pada pembalut pada permukaan ball dan sheet yang A̅da didalamnya tidak akan ditolak
Ø Bila terdapat karat atau cendawan
kuning dalam jumlah ball yang cukup berarti, yaitu lebih dari 10% dari jumlah
yang diperiksa
Ø Adanya sedikit cacat warna,
gelembung - gelembung udara kecil dan noda kecil yang berasal dari kulit kayu
dalam jumlah seperti pada contoh, masih diperkenakan
Ø Sheet yang berbintik-bintik atau
bergaris-garis karena oksidasi, lembek' mengalami pamanasan tinggi, kurang
matang, terlalu lama diasap, buran dan hangus tidak diperkenankan
Ø Karet harus kering. Kekar atau tidak
cacat, lempur, pasir
d. Citting
Harus
potong-potong kecil dan sedikit mantah
Cara kerja
a.
Untuk produksi yang akan diturunkan
dari kamar asap kurang lebih jam 05.00 api dalam tangku sudah dipadamkan
b. Pembongkaran lembaran RSS dari kamar
asap disimpan ditempat yang bersih sebelum diangkut ke ruang sortasi
c.
Lembaran RSS diangkut keruang
sortasi menggunakan roda dorong, dipikul atau monorail
d. Lembaran RSS sebelum disortir
diruang sortasi terlebih dahulu ditimbang jumlah berat seluruhnya
e.
Prinsip-prinsip pekerjaan yang
dikerjakan diruang sortasi diantaranya :
Ø lembaran RSS diperiksa diatas meja kaca secara visual
Ø memisahkan hasil sortasi sesuai dengan jenis mutunya
Ø lembaran RSS yang terkena kontraminan seperti serat bambu,
jelaga, dan kotoran lain dibersihkan
Ø lembaran RSS yang terkena jamur digosok dengan formin 1 %
Ø apabila ada bagian lembar RSS yang
mentah,lembek,gelembung-gelembung besar, dipisahkan dengan cara digunting
Ø lembaran RSS setelah disortir menurut jenisnya dilipat
dengan ukuran :
1) Berat per ball 113 kg/ 111,11 kg
dengan ukuran 47-48 cm
2) Berat per ball 33,3 kg dengan ukuran
65 cm
3) Berat perball 5 kg dengan ukuran 25
cm
f.
Lakukan penimbangan sesuai dengan
berat per ball termasuk pembungkus yang telah ditentukan dan beri identitas
sesuai jenis mutunya.
g. Lembaran rrs yang masih mentah
dimasukan kembali ke kamar asap untuk dikeringkan kembali kurang lebih 2 hari
dan di catat di papan tulis kamar asap
G. Pengepresan,
pengepakan dan penyimpanan
Merupakan proses akhir dari
pengolahan rss sebelum dijual ke konsumen, tujuanya untuk melindungi produk
dari kerusakan fisik. Mengakibatkan penurunan mutu produksi, ketinggian
tumpukan bal di gudang maksimal 2 ball dan jarak antar bal ke dinding gudang
kurang lebih 20 cm
Ketentuan teknis
a.
Tekanan pressan memadai sampai kunci
pressan bisa terpasang
b. Volume oli dalam tangki sesuai
ukuran yang diijinkan
c.
Alas peti press harus dilapisi
alumunium\plastik vinil
d. Lantai beralas kayu dan dilapisi
plastik vinil
e.
RSS yang akan dipress harus disimpan
didekat ball press
f.
Pengunci pressan harus kuat kokoh
dan stabil
g. Memenuhi bentuk dan ukuran ball
sesuai permintaan pasar
Cara kerja
a. Pengepresan
1) Pasang alas peti dan peti pressan
ditempat pengepressan
2) Masukan lembaran RSS hasil
penimbangan yang telah ditentukan jenis mutu dan berat timbangannya, satu
persatu kedalam peti pressan dan dipasang penutup
3) Lakukan pengepressan sampai pada
ketinggian yang ditentukan, buka peti pressan dan pasang begel pengunci
kemudian hasil pressan dikeluarkan dan disimpan ditempat yang sudah ditentukan
4)
Begel pengunci dibuka setelah hasil pengepressan dibiarkan selama kurang lebih
24 jam supaya tidak mengalami perubahan bentuk
b. Pembungkusan
Lakukan pembungkusan ball
disesuaikan dengan jenis mutu RSS dengan cara dilem/dijara
c. Pelaburan
1) Ball dijajarkan berbaris dan diberi
jarak antara ball dengan ball untuk memudahkan pelaksanaan pelaburan
2)
Pelaburan ball memperngunakan :
Ø talk powder
Ø premium
Ø minyak tanah atau solar
Ø guntingan karet
Ø cat sablon
Ø sikat\kwas
3) Ball yang telah selesai dilabur
selanjutnya diberi idebtitas menggunakan cat sablon antara lain :
Ø jenis produk
Ø nomor lot
Ø nomor ball
Ø berat per ball
Ø asal produk
d. Pengepakan
1) Pengepakan biasa
Ø RSS 1 18 ball per lot @113 kg = 2034
kg
Ø RSS 2 9 ball per lot @113 kg = 1017
kg
Ø RSS 3 9 ball per lot @ 113 kg = 1017
kg
Ø cutting RSS 5 ball per lot @ 113 kg
= 565 kg
2) Pengepakan khusus
Ø RSS 1 18 ball per lot @ 111,11 kg =
2000 kg
Ø RSS 1 36 ball per pallet @ 33,33 kg,
satu lot 8 pallet @ 1200 kg = 9600 kg
Ø RSS 1 10 per ball karung @ 5 kg,
satu lot 40 karung
3) Persiapan bahan pengepakan khusus :
Ø Small ball
Alas
palet, plastic sw 0,2 mm, plastic bungkus o,3 mm , plastic hitam 0,14 mm,
plastic ampar 0,1 mm, palstik label, ban eizer, gas elpiji,catt sablon, thiner
Ø Very small ball
Karung
bagor, plastic pe 0,3 mm, tali rapia,cat sablon,minyak sablon m4, spidol
permanen,rackel
e. Penyimpanan
1) Penyusunan dan penumpukan ball
dikelompokan menurut jenis mutu,nomor lot, maksimal tumpukan 2 tahap
2) Penyusunan no lot harus di
atur
BAB
III
METEDOLOGI
A. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lahan
perkebunan karet PTPN VIII.
B. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 19 april 2013
C. Tenaga penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan oleh :
·
Ardan ray lesmana
·
Dede Asri Maryanti
·
Elsa Kurnia putri
·
M. ridwan
·
Ulfa Nurajizah
·
Wulan destiani saputri
·
Siti reista asih apriliani
D. Alat dan bahan penelitian
·
Lateks
·
Kayu
·
Talang lateks
·
Saringan lateks
·
Sheeter
E. Sumber data
kami
mengambil data ini dari buku pengolahan karet PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII Dan
jasa internet
F. Langkah kerja
·
kita mendiskusikan apa yang harus
kita teleti
·
kami datang ke tempat
pabrik pengolahan karet
·
kami melihat proses
pengenceran,pembekuan, di tempat pengolahan karet pertama
·
kami menuju ke proses selanjutnya
yaitu penggilingan dan penirisan
·
selanjutnya kami menuju ke ruangan
asap untuk melihat proses pengasapan dan hasil pengasapan
·
selanjutnya kami menuju ke ruangan
ruang sortasi untuk melihat proses perbedaan RSS
·
selanjutnya hasil sortasi di kepak
di ruangan pengepakan dengan berat yang sama sesuai RSS dan dibungkus lalu di
simpan di gudang dan disusun sesuai mutu jenisnya lalu dikirim
·
setelah itu kami mendiskusikan hasil
penelitian kami bersama-sama
BAB
IV
DATA
PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. Data pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang kami
amati PTPN VIII adalah salah satu produsen karet di Indonesia yang menghasilkan
karet dengan kualitas yang baik dengan proses yang panjang dan dapat memenuhi
kepuasan konsumen.
Adapun proses yang harus dilalui
untuk membuat bahan karet yaitu :
Penerimaan bahan
olah-pengenceran-pembekuan-penggilingan-penirisan-pengasapan-sortasi-pengepakan-pembungkusan-pelaburan-penyimpanan-pengiriman.
B. Analisis data
Dengan proses pengenceran dan
pembekuan kita bisa menyeragamkan KKK lateks kebun menjadi KKK lateks
standar pabrik sehingga dapat memudahkan untuk proses penggilingan dan
penirisan. Proses penggilingan ini kita menyeragamkan ketebalan lembaran karet
untuk mempercepat proses pengasapan.
Proses pengasapan ini bertujuan untuk
menurunkan kadar air dan member warna serta mengawetkan lembaran karet, lalu
selanjutnya proses sortasi. Sortasi ini bertujuan untuk menghasilkan lembaran
RSS sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada The
Green Book.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ribbed smoked sheet (RSS) adalah
jenis karet berupa lembaran sheet yang mendapat proses pengasapan yang
baik ini termasuk produk olahan yang berasal dari lateks atau getah tanaman
karet yang di olah secara teknik mekanisme dan kimiawi dengan pengeringan
menggunakan ruang asap.
Proses pengolahan karet sangat di
pengaruhi oleh kualitas bahan baku karet yang di olah, mesin-mesin yang
digunakan, proses pengolahan, sumber daya manusia dan kondisi lingkungan
pabrik, sehinga di perlukan pembuatan standar operasional prosuder (SOP) pengolahan
karet RSS sebagai standar tatacara kerja, proses pengolahan terbaik yang
menjamin konsistensi mutu yang berlaku untuk semua pabrik karet RSS
dilingkungan PTP Nusantara VIII. Ini bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman
dalam mengolah bahan baku lateks menjadi karet RSS.
B. Saran
Pengolahan yang lebih bersih dan
higienis akan menjadikan kita lebih sehat dan tidak cepat terserang penyakit,
untuk meningkatkan kualitas karet lebih baik pekerjanya ditambah sehingga
prosesnya lebih cepat dan lebih bermutu, diharapkan adanya perlindungan hutan
supaya hasil karet lebih bermutu dan terjamin.
judi togel singapura terbesar
ReplyDeleteAgen TOGEL Online Terpercaya.
Jangan Salah Pilih BO, POIN4D 100% Fair Play.
Minimal DP/WD Rp.20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
★ Pin BBM : D1A279B6
★ Pin BBM : 7B83E334
★ Whatsapp : +85598291698
★ Skype : Poin.4D
★ Line : +85598291698