BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penulis melakukan observasi di
museum olah raga Taman Mini Indonesia Indah (TMII ) yang
bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan, di samping itu teori yang
dipelajari di sekolah juga merupakan program dari sekolah yang secara khusus
melatar belakangi beberapa faktor penting di antaranya yaitu:
Sebagai syarat mengikuti UN dan US.
Penulis ingin menembah dan ingin meningkatkan kreatifitas sebagai
seorang siswa dengan berlatih membuat laporan observasi ini.
1.2 Alasan
Memilih Judul.
Dalam setip kegiatan pasti mempunyai beberapa alasan, begitu juga
dengan penulis dalam membuat karya tulis ini yang berjudul” MUSEUM OLAH RAGA
TMII SEBAGAI WUJUD KEBERHASILAN PRESTASI OLAH RAGA DI INDONESIA “. Alasan
penulis dalam memilih judul antara lain:
1. Penulis ingin mengetahui lebih lanjut peranan museum
olahraga Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) daam mewujudkan keberhasilan
prestasi olahraga di Indonesia.
2. Penulis ingin mengetahui lebih lanjut siapa pendiri
museum olahraga.
1.3 Permasalahan
Dalam menulis karya
tulis ini penulis mempunyai
beberapa permasalahan antara lain:
1 Bagaimana
sejarah berdirinya museum olahraga.
2 Apa saja bukti
keberhasilan Indonesia dalam bidang olahraga.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Pengertiaii
Metodologi
Metodologi berasal dari bahasa broka yaitu berasal dari kata Metha
dan Hodos. Metha yang berarti melewati atau melalui. Sedangkan Hodos artinya
jalan atau cara. Jadi metode adalah jalan atau cara yang di tempuh untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode adalah cara yang
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja bersistem
untuk
memudahkan kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan.
2.2 Dasar-Dasar
Metodologi
Dalam hal ini ada tiga dasar metode yaitu:
a. Metode Observasi
Menurut B. Tillor metode observasi adalah cara mengumpulkan data
dengan mencatat, memfoto dan merekam. Langkah-langkah metode observasi yang
penulis lakukan di museum olahraga Indonesia yaitu dengan cara melakukan
wawancara, mencatat dan memperoleh brosur.
b. Metode Dokumentasi
Menurut W.J.S. Poerwadarminto metode dokumentasi adalah suatu cara
mengumpulkan buku-buku panduan, surat kabar, yang dapat digunakan sebagai bukti
atau keterangan.
c. Metodologi Interview
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa metode Interview adalah metode
pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara
sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah
Berdirinya Museum Olahraga.
Gagasan dan cita-cita membangun gedung museum olahraga bersamaan
lahir dan menyatu dalam kebijaksanaan nasional olahraga yang di selenggarakan
oleh pemerintah melalui yayasan panji olahraga. Gagasan membangun museum
olahraga di salurkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Alm ) dengan
memberikan dorongan dan memberikan agar dana pembangunan di gali dari
masyarakat.
Ide mendirikan museum olahraga dicetuskan kembali oleh Dr. Abdul
Goiur, pada tahun 1986 dengan menentukan lokasi yang ideal yang akhirnya
ditetapkan berlokasi di Taman Mini indonesi Indah (TMII) yang bisa menampung
banyak pengunjung. Rancangan bentuk dan gaya diserahkan kepada Ir. Zaini
Rachiman sebagai pimpinan PT Exotica. Sedangkan pola serta isi museum di susun
oleh tim yang diketuai I Nyoman Nuarte.
Tanggal 1 Juli 1987 penyempurnaan cetak biru bangunan museum
olahraga ditanda tangani oleh Ibu Tien Soeharto dan pada tanggal 4 Oktober 1987
diadakan peletakan batu pertama oleh Alamsyah Ratu Perwira Negara. Museum
olahraga di resmikan oleh presiden Soeharto ( Presiden RI ke-2 ) pada tanggal
20 April 1989, bertepatan dengan HUT Taman Mini indonesi Indah (TMII) ke-14.
3.2 Bentuk
Bangunan
Pembangunan museum olahraga mempunyai bentuk seperti bola dan
dikelilingi taman yang indah, museum olahraga menampilkan sejarah-sejarah
olahraga yang megharumkan nama Indonesia.
a. Sebagai bahan pembuktian sejarah budaya dan lingkungannya
dari 27 propensi.
b. Sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukatif.
Museum olahraga berdiri diatas lahan dengan luas 1,5 hektar dengan
luas bangunan ± 3000 m3, dari tinggi 17 meter. Bentuk bangunan
museum olahraga bola, karena diambil dari salah satu cabang olahraga yang
sangat di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu sepak bola. Museum
olahraga terdiri dari 3 (tiga) lantai:
1. Lantai I terdiri dari Ruang pamer
a. Lobby
Menampilkan motto-motto olahraga yang mencerminkan nilai-nilai
hakiki olahraga seperti sportivitas dan perjuangan.
b. Sejarah olahraga antar bangsa,
menampilkan perjuanngan bangsa Indonesia dalam mengikuti kegiatan
olahraga di dunia internasional seperti keikutsertaan Indonesia pertamakali
dalam olimpiade di Helsinki dan Asia Games di India.
c. Tokoh-tokoh olahraga
menampilkan para pejuang olahraga yang telah mengharumkan Negara
Bangsa Indonesia di bidang ke olahragaan dan para tokoh-tokoh olahraga yang
juga turut membawa nama bangsa Indonesia dalam dunia olahraga internasional.
d. Sejarah olahraga National
menampilkan tentang sejarah berdirinya stadion yang pertama di
miliki oleh bangsa Indonesia dan pelaksanaan PON 1 tahun 1948 disolo.
e. Keberhasilan timeferest
Menampilkan perjuangan tim
kopasus dalam menaklukan gunung himalaya.
f. Timdewarucci
Menampilkan market dari dewa rucci.
2. Lantai II terdiri dari Ruang pamer
a. Olahraga prestasi
Menampilkan alat-alat olahraga berprestasi dan
penghargaan-penghargaan berupa mendali dan piala-piala milik atlet yang telah
mengharumkan nama Negara Indonesia.
b. Permainan traditional
Menampilkan alat-alat olahraga dan penghargaan berupa mendali dan
piala-piala milik atlet yang telah mengharumkan nama Negara Indonesia.
c. PON
Menampilkan PON I sampai dengan PON IX dan juga atlet perwasitan
yang digunakan olehSoewan Dito.
3- Lantai ke III terdiri dari ruang pamer
a. Diarama
Ruang pameran permainan tradisional dari beberapa propinsi dalam
bentuk sebagai berikut:
Lukisan dan patung dengan ukuran sebenarnya seperti:
·
Loncat batu dari Pulau
Nias.
·
Pasola
dariNusaTenggaraTimur..
·
Karapan sapi dari
Madura.
·
Dayung berdiri dari
Irian Jaya.
3.3 Bentuk Ruangan Museum Olahraga
- Ruangan depan bawah berbentuk persegi ruangan ini menampilkan
sejarah-sejarah olahraga dan menampilkan perjuangan bangsa Indonesia dalam
mengikuti kegiatan olahraga Internasional.
- Ruangan atas menampilkan alat-alat olahraga dan berupa mendali
dan piala atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan tentang peranan museum olah
raga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bahwa:
1. Museum olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
sangatlah berperan dalam melestarikan olahraga tradisional.
2. Museum olahraga Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai bukti
bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan beraneka ragam.
3. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai sarana
pemersatuan kebudayaan yang beraneka ragam di Indonesia.
4. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai tempat pelestarian
budaya-budaya yang lain.
4.2 Saran – Saran
Setelah penulis menyimpulkan tentang pembahasan museum olahraga
tradisional penulis mempunyai saran-saran yaitu:
1.
Lestarikanlah
budaya Indonesia, karena dengan
melestarikan budaya Indonesia itu berarti kita memperkaya budaya
sendiri.
2.
Cintailah budaya negeri
sendrri dari pada rnencintai budaya lain.
3.
Jagalah budaya Indonesia
supaya jangan sampai punah karena perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Ingin Di Tanyakan :D