Thursday 27 November 2014

Makalah Taman Mini Indonesia Indah



http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/65402522.jpg

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Penulis  melakukan  observasi  di  museum  olah  raga  Taman Mini Indonesia Indah (TMII ) yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan, di samping itu teori yang dipelajari di sekolah juga merupakan program dari sekolah yang secara khusus melatar belakangi beberapa faktor penting di antaranya yaitu:    Sebagai syarat mengikuti UN dan US.
Penulis ingin menembah dan ingin meningkatkan kreatifitas sebagai seorang siswa dengan berlatih membuat laporan observasi ini.
1.2   Alasan Memilih Judul.
Dalam setip kegiatan pasti mempunyai beberapa alasan, begitu juga dengan penulis dalam membuat karya tulis ini yang berjudul” MUSEUM OLAH RAGA TMII SEBAGAI WUJUD KEBERHASILAN PRESTASI OLAH RAGA DI INDONESIA “. Alasan penulis dalam memilih judul antara lain:
1.  Penulis ingin mengetahui lebih lanjut peranan museum olahraga Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) daam mewujudkan keberhasilan prestasi olahraga di Indonesia.
2.   Penulis ingin mengetahui lebih lanjut siapa pendiri museum olahraga.
1.3   Permasalahan
Dalam   menulis   karya   tulis   ini   penulis   mempunyai   beberapa permasalahan antara lain:
1         Bagaimana sejarah berdirinya museum olahraga.
2         Apa saja bukti keberhasilan Indonesia dalam bidang olahraga.







 BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1   Pengertiaii Metodologi
Metodologi berasal dari bahasa broka yaitu berasal dari kata Metha dan Hodos. Metha yang berarti melewati atau melalui. Sedangkan Hodos artinya jalan atau cara. Jadi metode adalah jalan atau cara yang di tempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja bersistem untuk
memudahkan kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan.
2.2   Dasar-Dasar Metodologi
Dalam hal ini ada tiga dasar metode yaitu:
a. Metode Observasi
Menurut B. Tillor metode observasi adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat, memfoto dan merekam. Langkah-langkah metode observasi yang penulis lakukan di museum olahraga Indonesia yaitu dengan cara melakukan wawancara, mencatat dan memperoleh brosur.
b. Metode Dokumentasi
Menurut W.J.S. Poerwadarminto metode dokumentasi adalah suatu cara mengumpulkan buku-buku panduan, surat kabar, yang dapat digunakan sebagai bukti atau keterangan.
c. Metodologi Interview
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa metode Interview adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian.







BAB III
PEMBAHASAN
3.1   Sejarah Berdirinya Museum Olahraga.
Gagasan dan cita-cita membangun gedung museum olahraga bersamaan lahir dan menyatu dalam kebijaksanaan nasional olahraga yang di selenggarakan oleh pemerintah melalui yayasan panji olahraga. Gagasan membangun museum olahraga di salurkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Alm ) dengan memberikan dorongan dan memberikan agar dana pembangunan di gali dari masyarakat.
Ide mendirikan museum olahraga dicetuskan kembali oleh Dr. Abdul Goiur, pada tahun 1986 dengan menentukan lokasi yang ideal yang akhirnya ditetapkan berlokasi di Taman Mini indonesi Indah (TMII) yang bisa menampung banyak pengunjung. Rancangan bentuk dan gaya diserahkan kepada Ir. Zaini Rachiman sebagai pimpinan PT Exotica. Sedangkan pola serta isi museum di susun oleh tim yang diketuai I Nyoman Nuarte.
Tanggal 1 Juli 1987 penyempurnaan cetak biru bangunan museum olahraga ditanda tangani oleh Ibu Tien Soeharto dan pada tanggal 4 Oktober 1987 diadakan peletakan batu pertama oleh Alamsyah Ratu Perwira Negara. Museum olahraga di resmikan oleh presiden Soeharto ( Presiden RI ke-2 ) pada tanggal 20 April 1989, bertepatan dengan HUT Taman Mini indonesi Indah (TMII) ke-14.
3.2   Bentuk Bangunan
Pembangunan museum olahraga mempunyai bentuk seperti bola dan dikelilingi taman yang indah, museum olahraga menampilkan sejarah-sejarah olahraga yang megharumkan nama Indonesia.
a.  Sebagai bahan pembuktian sejarah budaya dan lingkungannya dari 27 propensi.
b.  Sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukatif.
Museum olahraga berdiri diatas lahan dengan luas 1,5 hektar dengan luas bangunan ± 3000 m3, dari tinggi 17 meter. Bentuk bangunan museum olahraga bola, karena diambil dari salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu sepak bola. Museum olahraga terdiri dari 3 (tiga) lantai:
1. Lantai I terdiri dari Ruang pamer
a.  Lobby
Menampilkan motto-motto olahraga yang mencerminkan nilai-nilai hakiki olahraga seperti sportivitas dan perjuangan.
b. Sejarah olahraga antar bangsa,
menampilkan perjuanngan bangsa Indonesia dalam mengikuti kegiatan olahraga di dunia internasional seperti keikutsertaan Indonesia pertamakali dalam olimpiade di Helsinki dan Asia Games di India.
c. Tokoh-tokoh olahraga
menampilkan para pejuang olahraga yang telah mengharumkan Negara Bangsa Indonesia di bidang ke olahragaan dan para tokoh-tokoh olahraga yang juga turut membawa nama bangsa Indonesia dalam dunia olahraga internasional.
d. Sejarah olahraga National
menampilkan tentang sejarah berdirinya stadion yang pertama di miliki oleh bangsa Indonesia dan pelaksanaan PON 1 tahun 1948 disolo.
e. Keberhasilan timeferest
Menampilkan  perjuangan   tim   kopasus   dalam   menaklukan   gunung himalaya.
f. Timdewarucci
Menampilkan market dari dewa rucci.
2.   Lantai II terdiri dari Ruang pamer
a. Olahraga prestasi
Menampilkan alat-alat olahraga berprestasi dan penghargaan-penghargaan berupa mendali dan piala-piala milik atlet yang telah mengharumkan nama Negara Indonesia.
b. Permainan traditional
Menampilkan alat-alat olahraga dan penghargaan berupa mendali dan piala-piala milik atlet yang telah mengharumkan nama Negara Indonesia.
c. PON
Menampilkan PON I sampai dengan PON IX dan juga atlet perwasitan yang digunakan olehSoewan Dito.
3-  Lantai ke III terdiri dari ruang pamer
a. Diarama
Ruang pameran permainan tradisional dari beberapa propinsi dalam bentuk sebagai berikut:
Lukisan dan patung dengan ukuran sebenarnya seperti:
·         Loncat batu dari Pulau Nias.
·         Pasola dariNusaTenggaraTimur..
·         Karapan sapi dari Madura.
·         Dayung berdiri dari Irian Jaya.
3.3   Bentuk Ruangan Museum Olahraga
- Ruangan depan bawah berbentuk persegi ruangan ini menampilkan sejarah-sejarah olahraga dan menampilkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengikuti kegiatan olahraga Internasional.
- Ruangan atas menampilkan alat-alat olahraga dan berupa mendali dan piala atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1   Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan tentang peranan museum olah raga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bahwa:
1.  Museum olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sangatlah berperan dalam melestarikan olahraga tradisional.
2. Museum olahraga Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan beraneka ragam.
3.  Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai sarana pemersatuan kebudayaan yang beraneka ragam di Indonesia.
4. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai tempat pelestarian budaya-budaya yang lain.
4.2    Saran – Saran
Setelah penulis menyimpulkan tentang pembahasan museum olahraga tradisional penulis mempunyai saran-saran yaitu:
1.      Lestarikanlah   budaya   Indonesia,   karena   dengan   melestarikan   budaya Indonesia itu berarti kita memperkaya budaya sendiri.
2.      Cintailah budaya negeri sendrri dari pada rnencintai budaya lain.
3.      Jagalah budaya Indonesia supaya jangan sampai punah karena perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Ingin Di Tanyakan :D

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com